Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini,
yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.
Sungguh aku hanya bisa menerimanya. Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa
mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu. Tertegun dalam
manisnya lisanmu. Tertegun dalam tenangnya pandanganmu. Dan tertegun pula dalam
kesejukan nasehatmu. Semua begitu sempurna, sungguh sempurna. Sesempurna sesuai
firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam. Utuh tak
tersentuh. Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran. Tak pernah
menyentuh namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran
itu.
Karena aku mengagumi maka izinkan aku tak
mengusik khusyunya ibadahmu. Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu. Tak
mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam
doa-doaku.
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu
bahagia. Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku.
Aku yang tersentuh akhlak muliamu, aku yang
terkagum lekat dalam sikapmu, mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi
diriku dan dirimu. Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu. Lebih menjaga
kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu. Maka izinkan aku, hai engkau yang
begitu mulia, izinkan aku mencintaimu dalamn keikhlasan karena aku tak pernah
tau apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku?
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu
untukku. Biarlah kuasa Allah yang menggerakan hatimu untukku.
Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan
menderita. Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana.
Namun, ketika ku artikan cinta itu pada sisi
kehadiran dan kebersamaan denganmu. Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya.
Aku yang mencintaimu dari kejauhan. Walaupun
sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.
Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini. Biarlah
aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita. Namun jika memang
engkau bukan tercatat untukku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang
sementara, sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu.
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu. Dia akan memberikan rasa yang
lebih indah pada orang yang paling tepat. Begitulah kuasa-Nya. Begitulah Dzat
yang membolak-balika n hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka
pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa
namamu dalam tiap untaian doaku”
by AFH
Sumber : Strawberry (Ayat-ayat Cinta)